Berdasarkan undang-undang tentang jasa konstruksi, pengertian dari jasa atau layanan konstruksi adalah layanan yang meliputi konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.

Landasan hukumnya antara lain UU Nomor 18 Tahun 1999, UU Nomor 2 Tahun 2017, UU Nomor 28 Tahun 2002, dan UU Nomor 4 Tahun 1992. Dijelaskan juga jasa konstruksi Surabaya merupakan penyedia jasa yang melakukan berbagai kegiatan meliputi pembangunan gedung, instalasi elektrikal, instalasi mekanikal, dan pembangunan prasarana sipil.

Ruang lingkup layanan konstruksi ini terbilang luas, bukan hanya fisik bangunan tetapi juga laporan hasil akhir dari pekerjaan konstruksi tersebut.

Jenis-Jenis

Dalam membangun rumah, gedung atau bangunan lainnya dibutuhkan layanan konstruksi. Mereka yang akan membantu Anda dalam mewujudkan bangunan yang diinginkan mulai dari perencanaan hingga bangunan selesai.

Merujuk pada UU Nomor 18 Tahun 1999 dijelaskan mengenai beberapa jenis layanan perusahaan konstruksi. Berikut kategori dan jenis layanan konstruksi yang dimaksud.

1. Perencana Konstruksi

Perencana konstruksi merupakan jasa perorangan atau badan usaha yang tugas utamanya adalah memberikan konsultasi perencanaan bangunan dan konstruksi. Perencana konstruksi juga dikenal sebagai konsultan perencana atau team leader yang dinyatakan ahli dan profesional di bidang konstruksi dan mampu mengerjakan tugas seperti yang disebutkan.

Kegiatannya meliputi survei, perencanaan proyek, studi kelayakan, studi pengembangan, desain interior, desain engineering, analisis, manajemen konstruksi, sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja.

2. Pelaksana Konstruksi

Pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang disebut juga kontraktor atau pemborong. Tugasnya mulai dari penyiapan lapangan, pengerjaan proyek hingga penyerahan hasil akhir pekerjaan.

Singkatnya, tugas kontraktor melaksanakan proyek suatu perencanaan menjadi bentuk fisik bangunan. Kontraktor biasanya dipimpin oleh kepala proyek atau manajer proyek. Tugas-tugas yang termasuk pekerjaan kontraktor meliputi:

• Persiapan lahan
• Pembangunan konstruksi
• Pengoperasian
• Perbaikan dan pemeliharaan
• Pembongkaran
• Pembangunan kembali atau renovasi
• Penyewaan alat berat konstruksi
• Pekerjaan pemasangan dan instalasi pendukung konstruksi

3. Pengawas Konstruksi

Berikutnya adalah Pengawas Konstruksi atau Konsultan Pengawas (Supervisor Engineer). Pengawas Konstruksi memiliki tugas mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi, baik sebagian maupun secara keseluruhan.

Pengawas konstruksi digunakan untuk menjaga agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai rencana, sejak awal pengerjaan konstruksi hingga selesai atau diserahterimakan.

Spesialisasi Jasa Pelaksana Konstruksi

Jasa kontraktor di Surabaya akan bekerja dengan melibatkan beberapa bidang pekerjaan konstruksi yang saling terintegrasi untuk mewujudkan bangunan sesuai perencanaan. Setidaknya ada lima spesialisasi jasa pelaksana konstruksi atau kontraktor.

1. Arsitektural

Ruang lingkup kerja dari kontraktor ini hampir sama seperti arsitektur. Namun, kontraktor arsitektural bukan hanya merancang konstruksi tetapi juga terlibat dalam pembangunan hingga pemeliharaan bangunan. Beberapa bidang pekerjaan dari kontraktor ini antara lain:

• Arsitektur lanskap (termasuk perawatan)
• Arsitektur dalam ruangan atau interior (termasuk perawatan)
• Arsitektur bangunan berteknologi sederhana, menengah, dan tinggi
• Arsitektur bangunan komersial
• Arsitektur fasilitas olahraga
• Arsitektur perumahan tunggal
• Arsitektur perumahan multi hunian

2. Mekanikal

Kemudian ada jasa konstruksi yang mengerjakan bagian mekanikal. Instalasi seperti perpipaan dan gas di dalam rumah apalagi bangunan besar membutuhkan pekerja yang benar-benar ahli di bidangnya. Konstruksi mekanikal dari suatu gedung atau bangunan menjadi tanggung jawab kontraktor ini.

Ruang lingkup kerja dari pekerja mekanikal cukup luas. Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab kontraktor bidang mekanikal.

• Instalasi tata udara (AC)
• Instalasi minyak
• Instalasi gas
• Instalasi geotermal
• Instalasi industri
• Instalasi perpipaan di dalam gedung
• Konstruksi lift dan eskalator
• Isolasi termal dan suara
• Konstruksi alat angkut
• Penyedia peralatan konstruksi
• Perawatan konstruksi mekanikal

3. Elektrikal

Jasa konstruksi juga melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan. Mulai dari jaringan distribusi, sinyal, dan navigasi untuk sistem kelistrikan di dalam sebuah bangunan. Kontraktor ini memiliki ruang lingkup kerja seperti:

• Instalasi listrik di dalam bangunan
• Instalasi pembangkit listrik
• Instalasi daya listrik cadangan
• Instalasi sistem pembangkit listrik energi baru
• Sinyal dan telekomunikasi kereta api
• Sistem telekomunikasi sarana bantu navigasi udara dan laut
• Instalasi sistem penangkal petir
• Instalasi pemancar radio
• Transmisi tenaga listrik
• Manajemen jaringan distribusi tenaga listrik
• Instalasi kontrol dan instrumentasi
• Perawatan jaringan dan instalasi listrik secara keseluruhan

4. Pekerjaan Sipil

Jasa bangun rumah termasuk salah satu bagian dari konstruksi pekerjaan sipil. Fokus pekerjaan kontraktor ini adalah mengerjakan proyek-proyek fasilitas umum, mulai dari bangunan, jalan, hingga sistem drainase. Berikut beberapa spesialisasi pekerjaan yang termasuk kategori konstruksi pekerjaan sipil.

• Pembangunan jalan raya
• Pembangunan jalan layang dan jalang bawah tanah
• Pembuatan terowongan
• Pembangunan jalur kereta api
• Pembangunan landasan pesawat terbang
• Pembangunan pabrik dan tambang
• Konstruksi prasaran sumber daya air
• Pembuatan sistem drainase, irigasi, dan bendungan
• Penyiapan dan pengupasan lahan
• Pemancangan pelaksanaan pondasi
• Konstruksi baja
• Pengaspalan dan pemeliharaan
• Pembetonan
• Penghancuran gedung

5. Tata Lingkungan

Kemudian ada spesialisasi tata lingkungan yaitu jasa konstruksi yang bertanggung jawab terhadap pelestarian alam terkait dampak bangunan. Mereka memiliki tugas seperti beberapa pekerjaan berikut.

• Tata ruang kota dan planologi
• Teknik lingkungan
• Analisa dampak lingkungan (Amdal)
• Pengembangan wilayah
• Pengaturan kualitas udara
• Pengolahan perpipaan air bersih
• Pengolahan perpipaan limbah
• Pengelolaan perpipaan minyak dan gas
• Pengeboran air tanah
• Reboisasi atau penghijauan dan perawatannya

Legalitas Perusahaan Konstruksi

Layanan konstruksi ini diatur dalam undang-undang sehingga pelaksanaan atau usaha dari perusahaan konstruksi tidak boleh sembarangan. Perusahaan konstruksi harus mematuhi aturan agar dapat beroperasi secara legal.

1. Memiliki tanda daftar perusahaan

Salah satu legalitas dari jasa konstruksi adalah tanda daftar perusahaannya sesuai aturan dalam UU Nomor 2 Tahun 2017. Perusahaan atau penyedia layanan konstruksi wajib memiliki Tanda Daftar Usaha Perseorangan atau Izin Usaha.

Izin usaha ini dikeluarkan oleh pemerintah kota atau kabupaten. Namun, bisa digunakan untuk menjalankan usaha di seluruh wilayah Indonesia.

2. Memiliki ISO

Meski tidak wajib, sebaiknya perusahaan konstruksi juga memiliki ISO sebagai standar perusahaan. Beberapa ISO yang dapat memudahkan perusahaan memenangkan proyek antara lain:

• ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu
• ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan
• OHSAS 18001 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

3. Memiliki sertifikasi

Sertifikasi dapat menunjukkan kualitas pelayanan dan profesionalitas dari perusahaan konstruksi. Beberapa sertifikasi yang cukup penting untuk layanan konstruksi meliputi:

• Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) yang wajib dimiliki oleh penanggung jawab teknik
• Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) yang menunjukkan kemampuan profesi secara spesifik
• Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang menjadi bukti pengakuan formal suatu perusahaan konstruksi dan/atau konsultan konstruksi
• Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi atau SIUJK yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah

4. Menyerahkan registrasi pengalaman

Badan usaha atau perusahaan konstruksi menengah dan besar diwajibkan untuk melakukan registrasi pengalaman. Meliputi lima aspek seperti nama paket pekerjaan, pengguna jasa, tahun pengerjaan, nilai pekerjaan, dan kinerja penyedia jasa yang diserahkan kepada menteri.